Wednesday, July 3, 2013

on
Istilah bersuci dalam syariat Islam disebut "thaharah" (Qs. Al-Maa'idah [5]:6).
Menurut ilmu Fiqh, yang dimaksud dengan "thaharah" adalah bersuci dengan alat-alat dan cara-cara yang telah ditetapkan oleh syara' untuk menghilangkan segala najis dan hadats.

Islam adalah agama yang sangat memerhatikan perkara kebersihan. Jika ayat yang pertama kali turun berisikan perintah untuk membaca, maka ayat yang kedua turun mengandung perintah untuk memperhatikan kesucian.

Dalam hukum Islam, masalah bersuci menduduki tempat yang paling penting dan paling utama dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Sebagaimana halnya shalat yang tidak sah apabila dilakukan tanpa bersuci terlebih dahulu.

Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah:222
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

Dimasyarakat kita beredar quote "kebersihan itu adalah sebagian dari iman". Ini bukan hadits !!
Hadits nya adalah "Bersuci adalah setengah dari iman"  [HR.Tirmidzi dan Muslim]
Suci lebih spesifik daripada bersih. Tidak semua bersih itu suci. Tapi semua yang suci itu pasti bersih.

Sucikan hati dan pikiran? Bagaimana caranya ?

Dalam ajaran Budha, cara men-sucikan hati dan pikiran adalah dgn melatih diri agar pikiran focus dan baik menjadi lebih kuat dan (kalau bisa) menjalani kehidupan spt pertapa melalui meditasi agar hati dan pikiran menjadi suci.

Bagaimana caranya men-Sucikan hati dan pikiran dalam Agama Islam ?
Seperti telah disebutkan diatas dalam Surat 5.Al-Maa'idah:6 bahwa bersuci harus secara fisik dahulu, yaitu suci dari segala najis dan hadats dgn cara mandi wajib lalu (atau) ber-wudhu.



Lalu bagaimana men-sucikan hati dan pikiran?
Caranya adalah dgn ber-wudhu, lalu khusyuk ber-ibadah menjauhi godaan² syeitan.

Ibadah apa saja yg perlu ke-suci-an?  Yakni: Shalat, Puasa, Haji, dan lainnya yg sesuai tuntunan syariat.

Qs. Al Baqarah:222
“Sesungguhnya Allah menyukai orang² yg bertaubat dan menyukai orang² yg mensucikan diri.”

Insyaa اَللّهُ kita selalu mensucikan diri (fisik) serta hati & pikiran (khusyu) dalam ber-ibadah dan taqwa kepada اَللّهُ سُبْحَانَهُ وتَعَالَى

آمِيّنْ يَا رَبَّ الْعَـــالَمِيْن

0 comments:

Post a Comment